Cerita tentang kesaktian Soekarno Sang Putra fajar dan Pusaka Gaib

♠ Posted by Unknown in at 8:58 AM
Ditengah derasnya huajn angin, sosok bung karno yang kala itu masih menjadi bocah angon
berlari kecil menelusuri jalan setapak menuju bukit gorong, yang terletak disebelah kanan sungai Punyu Cilacap, Jawa tengah. Beliau membawa satu amanat dari salah satu gurunya KH.Rifai bin Soleh Al Yamani (Hadrotul maut), Banyuwangi, Jawa Timur.

Sebagai seorang pemikir handal yang mempercayai suatu kehidupan aalam ini, beliau kerap mengasingkan diri dalam fenomena yang tak layak pada umumnya, yaitu selalu bertirakat dari sat gua kumuh, bebukitan , hutan belantara hingga tempat wingit lainnya.

Kisah ini terjadi pada jum'at legi, bulan maulid 1937H. Berwal dari sebuah mimpi yang dialaminya. Di suatu malam, beliau didatangi seekor naga besar yang ingin ikut serta mendampingi hidupnya. Naga itu mengenalkan dirinya bernama, Sanca Manik Kali Penyu, yang tinggal didalam bukit Gorong, kepunyaan dari ibu Ratu Nyi Blorong, yang melegendaris.

Dengan kejelasan mimpinya, Bung Karno , langsung menemui KH. Rifai, yang kala itu sangat masyhur namanya. lalu sang kyai memberinya berupa amalan atau sejenis doa Basmalah, yang konon bisa mewujudkan benda gaib menjadi nyata.
Lewat suatu komtemplasi dan prosesi ritual panjang, akhirnya Bung Karno, ditemui sosok wanita cantik  yang tak lain adalah Nyi Blorong sendiri.

"Andika!! Derajatmu wes tibo neng arep, siap nampik mahkota loro, lam iki mung ibu iso ngai bibit kejembaran soko nagara derajat, kang manfaati soko derajatmu ugo wibowo lan rejekimu serto asih penanggihan" terang Nyi Blorong.

Yang arti dari ucapan tadi kurang lebihnya; "Anakku!! Sebentar lagi kamu akan menjadi manusia yang mempunyai dua derajat sekaligus (Peemimpin umat manusia dan bangsa gaib yang disebut sebagai istilah/Rijalul gaib).  Saya hanya bisa memberikan sebuah mustika yang manfaatnya sebagai, ketenangan hatimu, keluhuran derajat, wibawa, kerejekian serta pengasihan yang akan membawamu dipermuda dalam segala tujuan"

Mustika yang dimaksud tak lain berupa paku bumi, jelmaan dari naga sakti,  Sanca Manik, yang didalam mulutnya terdapat satu buah batu merah delima bulat berwarna merah putih crystal. symbol dari bendera merah putih/ negara Indoonesia

Sebagai sosok mempuni sekaligus hobbiis dalam dunia supranatural, (7) bulan, dari kedapatan mustika Sanca Manik, beliau pun bermimpi kembali, Yang mana didalam mimpinya sosok janjeng Sunan KaliJaga beserta ibu Ratu Kidul Pajajaran (suami istri)
menyuruh Bung Karno, datang kebukit tinggi Pelabuhab Ratu, Sukabumi- Jawa Barat.

"Datanglah Nak ketempatku!!! Kusiapkan jodoh dari pemberian Putranda (Nyi Blorong)
yang kini telah kau terima,  tak pantas melati tanpa kembang kenanga, lelaki tanpa adanya wanita"

Tentunya sebagai seorang yang berpengalaman dalam pengolahan bathiniyah, Bung Karno , adalah salah satu bocah yang sangat paham akan makna sebuah mimpi. Dalam hal ini beliau meyakin bahwa mimpi yang barusan dialaminya adalah bagian dari kebenaran.
Dengan meminta bantuan kepada, Kartolo Harjo, asal dari kota pekalongan, yang kal itu dianggap orang paling kaya, mereka pun hari itu juga menuju lokasi yang dimaksud, dengan membawa sedan cw keluaran tahun 1889.

Kisah perjalan menuju Pelabuahan Ratu, ini cukup memakan waktu cukup panjang, pasalnya disetip daerah yang dilalui Bung Karno, selalu diberhentikan oleh seseorang yank tidak dikenal.
Mereka berebut memberikan sesuatu pada sosok kharismatik berupa pusaka maupun bentuk mustika.  Hal semacam ini sudah sewajarnya dalam dunia ke paranormalan sejak zaman dahulu kala, dimana ada sosok yang bakal cikal seorang pemimpin, maka seluruh bangsa gaibiah akan dengan antusianya verebut memamerkan dirinya untuk bisa sedekat mungkin dengannya.

Untuk mengungkapkan lebih lanjut perjalanan Bung karno menuju Pelabuhan Ratu, yang dimulai pada hari kamis pon, ba'da subuh, Syawal 1938H, pertama kalinya perjalan ini dimulai dari kota Klaten Jawa Tengah.
Ditengah hutan Roban, Semarang, beliau diminta turun oleh sosok hitam berambut jambul, yang mengaku bernama, Setopati asal dari bangsa jin, dan memberikan pusaka berupa cundrik kecil, berpamor Madura dengan besi berwarna hitam legam. Manfaatnya, sebagai wailah bisa menghilang.

Juga saat melintas kota Brebes dan Cirebon, beliau disuruh turun oleh (empat) orang yag tidak dikenal

1. Bernama Kyai Paksa Jagat, dari bangsa Sanghiyang, memberikan sebuah keris berluk-5 manfaatnya sebagai wasilah, tidak bisa dikalahkan dalam beragumen.

2. Bernama Nyai Sempono, asal dari selat malaka, yang ngahyang sewaktu kejadian Majapahit dikalahkan oleh Demak Bintoro, beliau memberikan tusuk konde yang dinami, Paku Raksa Bumi, Manfaatnya, mempengaruhi pikiran manusia.

3. Bernama Kyai Aji, asal dari siluman seleman, beliau memberikan pusaka berupa taring macan, manfaatnya, sebagai kharisma dan kedudukan derajat.

4. Bernama Ki Jaga Rana, memberikan sebuah batu mustika koplak, berwarna merah cabe, manfaatnya sebagai daya tahan tubuh dari segala cuaca.

Lalu saat melintas hutan Tomo Sumedang, bilaupun dihadang oleh seorang nenek renta yang mengharuskannya turun dari mobil, mulanya Bung Karno, enggan turun, namun saat melaluinya untuk terus melanjutkan mobil yang dikendarainya, ternyata mobil tersebut tidak bisa jalan sama sekali, disitu beliau diberikan satu buah mustika Yaman Ampal, sebagai wailah kebal segala senjata tajam.

Juga saat melintas digerbang perbatasan Sukabumi, beliau dihadang oleh segerombolan babi hutan, yang ternyata secara terpisah, salah satu dari binatang tadi meninggalkan satu buah mustika yang memancarkan sianar  kemerahan berupa cungkuo kecil yang didalamnya terdapat satu buah batu merah delima mungil.

Sesampainya ditempat yang dituju, Bung Karno  dan temannya mulai mempersipkan rambe rompe berupa sesajen sepati, sebagai satu penghormatan kepada seluruh bangsa gaib yang ada ditempat itu, tepatnya malam rabo kliwon, Bung Karno, mulai ngdakan ritual khususiah secara terpisah dengan temannya, semua ini beliau lakukan agar jangan sampai mengganggu satu sama lainnya dalam aktifitas menuju suatu penghormatan kepada bangsa gaib yang mengundangnya.

Dua malam beliau melakukan ritual tanpa brata, dengan cara sikep kejawen yang biasa dilakukannya saat menghadapi penghormatan pada bangsa gaib, lepas pukul 24:00, seorang bersorban dan wanita cantik yang tiada tara datang menghampirinya, mereka berdua tak lain adalah Sunan KaliJaga dan Nyimas Nawang Wulan Sari Pajajaran, yang sengaja mengundangnya.

"Anakku!!! Dalam menghadapi peranmu yang sebentar lagi dimulai, ibu hanya bisa memberikan sementara sejodoh mustika yang diambil dari dasar laut Nirsarimayu (dasar laut pantai selatan sebelah timur kaputrennya) ini mustika jodohnya dari yang sudah kamu pegang saat ini, gunakanlah mustika ini sebagai wasilah kerejekian guna membantu orang yang tidak mampu,  sebab inti dari kekuatan yang terkandung didalamnya, bisa memudahkan segala urusan duniawiah sesulit apapun" Lalu setelah berucap demikian, kedua sang tokoh pun langsung menghilang dari pandangannya.

Kini tinggal Bung Karno, sendirian yang langsung menelaah segala ucapan dari ibu ratu, barusan.

Di dalam tata cara ilmu supranatural, cara yang dilakukan oleh Bung Karno, diam menafakuri setelah kedapatan hadiah dari bangsa gaib tanpa harus meninggalkan tempat komtemplasi terlebih dahulu, adalah suatu tatakrama yang sangat dihormati oleh seluruh bangsa gaib dan itu dinamakan. Sikep undur/tatakrama perpisahan.
Dari kejadian itu Bung Karno, langsung mengambil sikap diam dalam perjalanan pulang sambil berpuasa hingga sampai rumah/tempat kembali semula, cara seperti ini disebut sebagai, Ngaulo hamba/ mentaati peraturan gaib supaya aoa yang sudah dimilikinya bisa bermanfaat lahir dan bathin.


"KESAKTIAN SOEKARNO SANG PUTRA FAJAR"

Banyak yang menyaksikan kesaktian pak karno ( Presiden 1 RI ). Salah satunya pak Taufik yang beberapa hari lalu saya temui di daerah Sulawesi Barat. Sambil guyon ( bercanda) ia bercerita banyak tentang sosok pak Karno. kata pak Taufik, waktu dia berumur 6-7 tahunan pernah melihat pak Karno berdiri diatas pesawat terbang. Ia bisa tahu setelah diberitahu Ibunya. Penduduk desa pun pada saat itu menyaksikan. Kata ibunya, "La kae lo Pak Karno nang nduwur pesawat," Pak Taufik pun menyaksikan kejadian itu dan tidak akan bisa lupa, katanya.

Selain berdiri diatas pesawat, Pak Karno juga beberapa kali lolos dari upaya pembunuhan, pernah ditembak dimasjid tapi meleset. Sering Pak Karno menjadi target pembunuhan namun selalu tidak berhasil, tambah Pak Taufik.

Selain Pak  Taufik, seorang nenek ( Ismi/70) juga pernah menyaksikan gambar sosok Pak Karno di bulan. Seluruh rakyat Indonesia pada saat itu menyaksikan. Gambar Pak Karno dibulan seperti seorang yang memakai peci songkok sedikit miring ke kanan, persis wajahnya Pak Karno. Bahkan dimuat disurat kabar dan radio, katanya. katanya Pak Karno memang sosok yang kharismatik, sampai sekarang jasa-jasa dan kebesarannya masih tetap dikenang oleh Rakyat Indonesia. Cerita ini hanya untuk mengisi waktu, tidak bermaksud mengkultuskan Soekarno, apalagi mendewakannya atau menganggapnya seorang Nabi.
semoga dengan cerita ini kita bisa ingat akan jasa-jasa baik Soekarno, kemudian bisa menjga bangsa Indonesia yang diwariskannya pada kita.

Salam Untuk Hari Ini . Mari kita jaga Indonesia dari Korupsi , kolusi dan Nepotisme. Mari kita hidupakan kebersamaan dalam kedamaian. Untuk mewujudkan cita-cita Indonesia.
Keadaan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Semoga Bermanfaat...





1 comments:

Post a Comment